Murid dari kehidupan & Guru dalam perjalanan

Kupu-kupu tidak tahu warna sayapnya, tetapi semua orang tahu betapa indahnya kupu-kupu.
Lebah tidak tahu manisnya madu, tetapi semua orang menyukainya.

Seperti kita yang tidak tahu betapa istimewanya diri kita, tetapi Tuhan tahu betapa berharganya kita di mata-Nya.

Di saat kita putus asa, tetaplah berharap.
Di saat kita tidak paham rencana Tuhan, tetaplah percaya.
Di saat kita tertekan, tetaplah bersyukur.
Di saat kita bingung menghadapi hidup, tetaplah berserah.
Di saat kita merasa benar tetapi disalahkan, tetaplah diam.
Di saat kita dikhianati, tetaplah mengasihi.
Di saat kita ingin menghakimi orang lain, tetaplah mengampuni.

Jika seribu celaan menghujam hati manusia, satu keikhlasan akan membuat kita bisa berdamai dengan hati.

Jika seribu hinaan memanaskan telinga manusia, satu akal sehat dapat membuat kita mengintrospeksi satu kelemahan diri.

Jika seribu penderitaan membuat banyak kehancuran bagi manusia, satu keyakinan akan membuat kita dimampukan secara iman untuk bisa melewatinya.

Jika seribu manusia membenci kita, satu introspeksi dapat mengubah sedikit demi sedikit suatu pola pikir serta perbaikan karakter diri.

Jika seribu kegagalan mengelilingi sepanjang hidup manusia, satu penerahan batin sangat diperlukan agar bisa belajar berbesar hati menjalaninya.

Jika ratusan bahkan ribuan kepedihan bertumpuk secara bersamaan dalam segala persoalan, maka dibutuhkan hanya satu ucapan syukur yang diisi rasa sabar yang tak terbatas besarnya.

Jadilah murid dari kehidupan dan jadilah guru dalam perjalanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *