Pantang menyerah dan mulailah bangkit

Coba rusak jaring laba-laba dan dengan segera dibuat lagi.

Ambil madu lebah maka dengan cepat mereka buat sarang baru yang menghasilkan madu.

Coba hancurkan rumah semut maka dalam waktu singkat mereka akan sibuk menuntaskannya.

Laba-laba, lebah, dan semut memberikan inspirasi kepada kita tentang bagaimana menghadapi kerasnya kehidupan ini dengan satu tekad PANTANG MENYERAH dan MULAILAH BANGKIT.

Jangan pernah menyerah jika sedang berusaha meraih impian. Tidak ada alasan untuk menyerah. Orang yang gagal selalu mencari-cari alasan, tapi orang yang berhasil selalu mencari jalan.

Tahukah bahwa kita berhasil dalam hidup ini tidak hanya sekedar berada pada tempat dan waktu yang tepat, tapi juga berada pada waktu dan tempat yang salah, namun tidak pernah menyerah.

Kita boleh saja memiliki impian yang besar. Tapi tanpa semangat, kerja keras, ketabahan hati, tahan uji, pantang menyerah, maka impian itu hanyalah sebuah fantasi atau khayalan belaka. Kita tak akan pernah melihat impian itu menjadi nyata dalam hidup ini.

Kita hanya bisa menikmati impian dalam pikiran atau imajinasi saja.

Ketika putus asa, ragu, lelah, atau hampir diambang kegagalan, ingatlah kembali akan impian yang ingin diraih. Impian itu akan menjadi sumber inspirasi yang akan selalu menguatkan kita dan memberi sebuah motivasi yang besar.

Hidup ini memang keras tetapi bukan berarti harus menyerah begitu saja tanpa mencoba cara yang lain. Biarlah kesuksesan yang ditemukan pada diri orang lain menjadi cambuk untuk kita bangkit kembali. Kalau mereka bisa berhasil kenapa kita tidak bisa seperti mereka.

Jangan pernah menyerah dan terus lah berjuang. Ini adalah hidup, hidup saya, hidup kamu dan hidup kita.

See-Do-Get Lihat-Lakukan-Dapatkan

Sekelompok wisatawan tertahan di suatu tempat asing di luar kota.
Mereka hanya menemukan bahan makanan yang kadaluarsa. Karena lapar, mereka terpaksa menyantapnya, meskipun sebelumnya dicobakan dulu kepada seekor anjing yang ternyata menikmatinya dan tak terlihat efek sampingnya.
Keesokan harinya, ketika mendengar anjing itu mati, semua orang menjadi cemas.
Banyak yang mulai muntah dan mengeluh badannya panas atau terserang diare.
Seorang dokter dipanggil untuk merawat para penderita keracunan makanan.
Kemudian sang dokter mulai mencari sebab-musabab kematian si anjing yang dijadikan hewan percobaan tersebut.
Ketika dilacak, eh ternyata anjing itu sudah mati karena terlindas mobil.

Apa yang menarik dari cerita di atas?

Ternyata kita bereaksi menurut apa yang kita pikirkan, bukan berdasarkan kenyataan itu sendiri.
We see the world as we are, not as it is.
Akar segala sesuatu adalah cara kita melihat.
Cara kita melihat mempengaruhi apa yang kita lakukan, dan apa yang kita lakukan mempengaruhi apa yang kita dapatkan.
Ini disebut sebagai model See-Do-Get.

Tuhan itu maha adil berdasarkan cerita buah semangka dan buah beringin

Suatu hari di siang yang sangat terik, tampak seorang petani duduk di bawah pohon beringin yang rindang dan berbuah lebat sambil mengamati kebun semangkanya yang hampir dipanen. Sambil melamun ia berpikir, “Betapa bodohnya dan tidak adilnya Tuhan itu. Mengapa Ia meletakkan buah yang besar seperti semangka pada batang yang kecil dan lemah sehingga merambat di tanah dan menggantungkan buah beringin yang kecil pada pohon yang besar?”. Kemudian ia berkata, “Ah… seandainya aku menjadi Tuhan, aku akan membuat lebih baik dari pada semua itu!”.

Meskipun matahari bersinar terik, angin berhembus sepoi-sepoi sehingga petani itu mengantuk. Tiba-tiba, ia dikagetkan oleh sebutir buah beringin yang jatuh di kepalanya. Ia langsung berteriak, “Tuhan adil. Dia Maha Adil! Ia bijaksana!”.

Ia pulang ke rumah sambil berkata dalam hatinya. “Coba bayangkan, jika yang jatuh menimpa kepalaku tadi buah semangka! Jadi apa kepalaku ini?” kata petani itu dengan nada menyesal karena sudah menyalahkan Tuhan.

Pesan bijaksana:
Tidak ada kuasa yang dapat menandingi kuasa Tuhan. Kita dapat mencari ilmu sebanyak-banyaknya dan menjadi orang yang sangat pintar. Akan tetapi, kita tidak boleh lupa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan yang telah menciptakan langit, bumi dan segala isinya.

Ilustrasi tipe-tipe manusia dalam menyambut peluang kesuksesan

Seorang salesman batu intan sedang berkeliling di sebuah tempat untuk menawarkan barang yang akan dijualnya. Akhirnya salesman ini tiba di rumah yang pertama, lalu mengetuk pintu. Tidak lama kemudian, pintu terbuka dan muncullah pemilik rumah. Kemudian salesman tersebut menawarkan batu intan kepada si pemilik rumah, namun si pemilik rumah menolak mentah-mentah dengan mengatakan, “Untuk apa batu intan ini, saya tidak butuh batu jelek seperti ini.”

Akhirnya salesman itu pun pergi dan menuju rumah kedua. Setelah mengetuk pintu, si pemilik rumah kedua keluar. Lalu salesman tersebut menawarkan batu intannya. Setelah mendengar penjelasan salesman itu, si pemilik rumah akhirnya membeli sebuah batu intan. Namun setelah itu, ia bingung karena tidak tahu harus diapakan. Jadi, batu itu hanya diletakkan begitu saja.

Salesman itu kemudian mengunjungi rumah ketiga. Si pemilik rumah begitu senang saat melihat batu intan tersebut. Tanpa banyak bertanya, si pemilik rumah langsung memborong semua batu intan itu. Si salesman senang karena semua batunya habis terjual, namun si pemilik rumah lebih senang berkali lipat. Dengan semangat, batu-batu intan itu diubahnya menjadi berlian yang berkilau dan kemudian dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi.

Manusia sama seperti ketiga pemilik rumah itu. Setiap saat, “batu intan” berupa peluang selalu menghampiri kita. Masalahnya bagaimana kita menyambut peluang itu.

Apakah kita seperti:
1. Pemilik rumah pertama, yang menolak peluang?
2. Pemilik rumah kedua, yang menerima peluang itu, namun hanya dibiarkan begitu saja?
atau
3. Pemilik rumah ketiga, yang menerima peluang itu, dan mengubahnya menjadi kesuksesan?

Riwayat penting selama menjelang bulan puasa

“Barang siapa seorang Istri menyiapkan makan sahur dan berbuka dengan ikhlas untuk Suaminya selama bulan puasa hingga terbitnya THR, maka semua pintu Mall akan terbuka dan dia bebas masuk dari pintu mana saja”
(Riwayat Ibu-ibu)

“Namun barang siapa seorang Istri sudah menyiapkan makan sahur dan berbuka dengan ikhlas untuk Suaminya selama bulan puasa tapi THR tak pernah terbit, maka tertutuplah semua pintu kamar untuk suaminya”
(Riwayat Bapak-bapak)