Kerjasama dalam tim menjadi kekuatan yang menciptakan keajaiban

Ada sebuah kisah yang menarik tentang kerjasama. Suatu hari di sebuah hutan, seekor Kera menantang seekor Kancil untuk berlomba memanjat pohon. Kancil menyanggupinya, tapi dalam waktu kurang dari 5 menit Si Kera sudah berada di atas pohon dan melambai-lambai seolah mengejek Kancil yang masih berada dibawah. Hari berikutnya Kancil yang tidak menerima kekalahan, berbalik menantang Kera untuk berlomba mendaki gunung. Siapa yang lebih dulu mencapai puncak gunung akan menjadi pemenang. Tanpa pikir panjang Si Kancil berlari secepat-cepatnya. Setiba di atas ia berteriak kebawah dan melambaikan kakinya dengan tatapan yang tak kalah mengejek.

Lalu ada seekor Beruang yang heran melihat tingkah mereka. Beruang itu pun bertanya, “Kalian berdua sedang apa?”. “Itu Si Kancil, masa menantang saya lomba lari ke puncak gunung, mana kuat saya mengejarnya?”, seru Kera terengah-engah. Kancil tidak terima dan menimpali, “Enak saja, Kera juga mengajak saya lomba memanjat pohon, ya jelas saja saya kalah.”

Beruang yang bijak menjadi penengah mereka, Beruang memberi ide bagaimana kalau mereka berlomba siapa yang terlebih dulu sampai di sebuah pulau di kaki gunung dan mengambil buah lezat yang ada di salah satu pohon disana, dialah yang paling hebat. Mereka berdua pun langsung berlari secepat-cepatnya untuk mencapai pulau di kaki gunung dan memetik buah diatas pohon seperti yang dikatakan Beruang.

Kancil dengan gesit menyeberangi sungai kecil yang terbentang antara pulau dan gunung dengan melompat-lompat kecil. Sementara si Kera tertinggal karena tidak ada dahan yang bisa di jadikan ayunan untuk menyeberang ke pulau itu. Sesampainya di seberang pulau si Kancil malah bingung sendiri. Bagaimana caranya memetik buah yang tergantung tinggi itu? Pada saat yang bersamaan Si Kera berteriak, “Kancil, jemput aku disini, dan aku akan mengambilkan buah itu untuk kamu!” Kancil berpikir sejenak. Setelah yakin untuk menjemput Kera ia pun melompat dan menjemput temannya di seberang. Kera menaiki punggung Kancil dan mereka berdua pun sampai di pulau seberang. Sesuai janjinya Kera memanjat pohon itu dan memetik buah untuknya dan Kancil. Di kejauhan Beruang bertepuk riang menyaksikan kerja sama mereka berdua.

Hikmah yang bisa kita petik dari kisah tersebut adalah Kancil dan Kera berbeda dan masing-masing memiliki peran dalam tim. Kita tidak bicara siapa yang terhebat diantara kita. Tapi bagaimana menyatukan semua kelebihan kita untuk dijadikan sebuah kekuatan yang dapat menciptakan keajaiban.

Tidak ada hal luar biasa yang pernah dicapai tanpa antusiasme

Antusiasme dan kesuksesan berjalan beriringan, namun antusiasme yang lebih dulu muncul. Antusiasme menginspirasi kepercayaan diri, meningkatkan moral, membangun loyalitas dan tak ternilai harganya.

Antusiasme itu menular. Anda dapat merasa antusias karena cara seseorang berbicara, berjalan ataupun berjabat tangan. Antusiasme adalah salah satu kebiasaan yang dapat diperoleh dan dipraktekkan.

Beberapa dekade yang lalu, Charles Schwab, seseorang yang mendapatkan gaji sebesar satu juta dolar dalam setahun, ditanya apakah ia dibayar dengan gaji yang tinggi karena kemampuannya yang luar biasa dalam memproduksi baja.

Charles Schwab menjawab, “Saya menganggap kemampuan saya untuk membangkitkan antusiasme di antara orang-orang adalah aset terbesar yang saya miliki, dan cara untuk mengembangkan hal terbaik pada diri manusia adalah dengan apresiasi dan dorongan.”

Hiduplah saat Anda masih hidup. Jangan mati sebelum Anda mati.

Antusiasme dan gairah adalah suatu hal yang bisa mengubah sesuatu yang biasa-biasa saja menjadi keunggulan.

Air dapat berubah menjadi uap dengan perbedaan suhu hanya satu derajat saja dan uap itulah yang mengerakkan beberapa mesin terbesar di dunia.

Antusiasme membantu kita untuk melakukan yang terbaik dalam hidup kita.

“Tidak ada hal luar biasa yang pernah dicapai tanpa antusiasme” – Ralph Waldo Emerson