Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Si Mbok Bakul Beras

Suatu pelajaran dalam hidup yang berharga dapat dipetik dari cerita berikut ini.

Suatu saat Sri Sultan pagi-pagi pulang dari Kaliurang dengan mengendarai mobil Jeep nya sendiri.

Sampai di sekitar Pakem, Sleman beliau di stop oleh perempuan tua, seorang bakul beras.

Sri Sultan pun segera memberhentikan mobilnya, seraya menyapa dengan ramah: “Ada apa Mbok…?”

“Tolong Mas…, angkatkan beras ini saya mau ke Jogja”, ujar Mbok Bakul Beras sok bersahabat.

Dengan senyum-senyum Sri Sultan turun dari mobilnya, dan mengangkat beras itu ke dalam mobilnya sendirian.

Tanpa dipersilahkan masuk Si Mbok itu pun segera membuka pintu dan duduk di samping sopir, sebagaimana kebiasaan dia setiap hari dengan sopir-sopir yang lain.

Cerita kesana kemarin, sambil makan sirih Si Mbok disambut dengan ramah oleh Sri Sultan sepanjang perjalanan.

Tanpa terasa sampailah kendaraan yang disopiri oleh seorang “Raja” ini di depan Pasar Beringharjo, Jogjakarta.

Si Mbok pun bergegas menyuruh Sri Sultan menurunkan beras itu, dan dengan tetap menunjukkan sikap yang sopan Sri Sultan pun menurunkan beras itu dengan baik.

Kini tiba gilirannya Si Mbok mencari uangnya yang dibundel di selendang atau ujung setagennya.

Ketika Si Mbok mengulurkan uang ongkir transportnya, sang sopir istimewa tadi menolak dengan halus, “Terima kasih Mbok, tidak usah” dan mobil pun segera meluncur.

Apa yang terjadi dengan Si Mbok?

Ia justru malah ngomel-ngomel:
“Sopir ini bagaimana tow? Lah wong dikasih ongkos kok ndak mau langsung bablas pergi, kalau kurang mbok yaow ngomong, apa saya dikira ndak punya uang tow?!!!”

Ketika sedang sibuk ngomel, datanglah seorang Polisi yang sedang berjaga di pos, menghampiri Si Mbok, seraya bertanya:
“Mbak ada apa…? Kok sepertinya mbok e marah-marah…? Mbok ketemu beliau di mana?”

Si Mbok tidak menjawab keseluruhan pertanyaan Pak Polisi, tapi rada kuatir juga, dia menyatakan bahwa ia ngasih ongkos kok ditolak,
“Itu tadi lho Pak…, Si Pak Sopir tadi kok malah nylonong saja…, Saya itu mau bayar, tapi entah kurang bayarannya kok terus pergi begitu saja, saya kan malu…, sama orang-orang yang jualan di sini…”

Jawab Pak Polisi: “Mbok…, tadi yang Si Mbok tumpangi itu bukan sopir…, tapi Sinuwun Sri Sultan Hamengkubuwono…, lihat tadi mobilnya kan AB 1”

Spontan Mbok terperanjat, bagaikan disambar geledek.

Kekagetan yang luar biasa yang tak pernah dialami sepanjang hidupnya, kemudian ia berteriak: “Aduuuh Gustiiiii…”

Selanjutnya badannya gontai, lunglai dan terjatuh pingsan.

Dia merasakan RAJA-nya yang selama ini:
– sangat dihormati…
– sangat dicintai…
– senantiasa diagung-agungkan…
– kenapa disuruh ngangkat beras…
– tambahan…, kenapa beliau mau saja…
– kenapa beliau tidak marah…
– kenapa beliau tidak membentak…

Ini yang menjadikan pengalaman berharga Mbok Bakul Beras

Beda istri dan selingkuhan

Konon… Istri itu ibarat televisi (TV), sedangkan selingkuhan itu ibarat handphone (HP) ???

  • Di rumah nonton TV… , kalau jalan-jalan bawa HP😁
  • TV jarang dipegang dan disentuh, biasanya cukup dari jauh pakai remote…, kalau HP sering sekali dipegang-pegang dan perlu sentuhan🤣
  • Kalau sedang tidak ada uang cukup di rumah nonton TV, kalau lagi banyak uang biasa cari HP baru😁
  • TV ga butuh banyak pengeluaran… , tapi HP butuh pulsa… kalau tidak diisi pulsa maka ga bisa dipakai😁
  • TV bentuknya besar… , tapi HP bentuknya kecil, imut dan enak dibawa kemana saja😁
  • Biaya operasional TV murah… , tapi kalau HP lumayan mahal…😁
  • TV tidak bisa disembunyikan… , tapi HP bisa…🤣
  • Acara TV bisa bikin bosan… , tapi HP tidak karena banyak permainannya…😁
  • Nonton TV biasanya dari satu sisi… , tapi kalau HP bisa dibolah-balik sampai diputar 360 derajat…🤣

TAPI AWASSS!!!

HP jangan ditaruh di dekat TV, bahaya… bisa kena radiasi dan konslettt!!! 😁🤣

 

Pengorbanan seorang suami (bapak)

Apakah pernah melihat seorang istri marah-marah kepada suami karena sang suami tak bisa memenuhi keinginan sang istri?
Apakah pernah melihat juga seorang anak bicara kasar pada ayahnya karena sang ayah tidak bisa membelikan apa yang sang anak inginkan?

Tak seorang pun kepala keluarga yang tidak ingin melihat keluarganya bahagia.
Sebelum engkau marah kepadanya, lihatlah dan renungkan lah apa yang telah dilakukan oleh seorang suami.
Betapa suamimu sudah kerja keras banting tulang demi memenuhi kebutuhan keluarganya.

Tahukah dirimu kalau suamimu mungkin sering dicaci maki bosnya?
Tahukan dirimu kalau suamimu mungkin sering mendapat hinaan di luar sana?
Tahukah dirimu kalau suamimu mungkin sering menahan lapar demi bisa pulang membawa uang?
Tahukan dirimu kalau suamimu baru saja mempertaruhkan nyawanya demi dirimu dan anak-anakmu?

Sebelum engkau cemberut padanya…
Hitunglah dulu telah berapa juta tetes keringat yang keluar dari tubuhnya…
Sebelum engkau marah padanya…
Tataplah lekat-lekat matanya, mungkin tanpa kamu sadari mata itu telah banyak mengeluarkan air mata demi melihat dirimu tersenyu…

Ketahuilah…
Apabila sampai hari ini dia belum bisa memenuhi segala keinginanmu, itu hanya karena faktor keadaan.

Untuk para ayah disana, semoga lelahmu menjadi berkah. Amin…

Saya ingin satu angka lagi

Rudy Hartono Kurniawan adalah legenda bulu tangkis Indonesia dengan gelar juara All England 8x, dengan 7x berturut-turut, terbanyak sampai saat ini.
Prestasi sensasional yang belum dapat dipecahkan hingga saat ini.

Pada suatu pertandingan All England, Rudy Hartono berhadapan dengan Sture Johnson (juara Eropa asal Swedia).

Situasi saat itu benar-benar sangat kritis. Set pertama Sture Johnson menang 15-4, dan set kedua dia sudah unggul 14-0.

Semua pendengar RRI dan pemirsa TVRI benar-benar terhenyak.
Satu angka lagi, tamatlah Rudy Hartono…

Alhamdulillah….!!!, teriak penyiar RRI, akhirnya shuttlecock berpindah juga ke tangan Rudy Hartono.

“Aku ingin satu angka saja” kata Rudy Hartono dalam hati dan diucapkannya ketika memulai service.

Ternyata Rudy Hartono mampu mengubah angka menjadi 14-1.

“Aku ingin satu angka lagi”, dan terjadilah 14-2. Rudy Hartono kembali berhasil menambah angka.

Setelah melalui pertarungan sengit dan panjang, berkat kegigihannya, angka pun terus bertambah untuk Rudy Hartono… dan menjadi duece 14-14.

Akhirnya Rudy Hartono berhasil memenangkan set kedua dengan angka 14-17.

Set ketiga…

Rudy Hartono lagi-lagi dengan lebih semangat meneriakkan “Aku ingin satu angka lagi! Aku ingin satu angka lagi!!!”.

Dan set ketiga pun berakhir dengan 15-0 untuk kemenangan Rudy Hartono.

Kemenangan yang luar biasa!

Rudy Hartono pun maju ke final melawan finalis dari Denmark, Svend Pri.

Svend Pri & Punch Gunalan (Malaysia) berkomentar, “Jika melawan Rudy, belum mencapai angka 15, maka belum tentu menang…”.

Pesan apa yang bisa dipetik dari kisah kegigihan dan semangat pantang menyerah Rudy Hartono?

Saat keadaan terpuruk, saat mengalami kekalahan demi kekalahan, saat berada di tepi jurang kehancuran, maka BERSABAR DAN BERJUANGLAH.

Hadapi setiap masalah satu per satu.
Majulah selangkah demi selangkah.
Raihlah setiap kemenangan satu persatu.
BERJUANGLAH TANPA RAGU.

Sulit bukan berarti mustahil…
Anda hanya perlu Satu Angka Lagi!!!

George M. Moore Jr. (seorang bijak) pernah berkata “A winner is just a loser who tried one more time“.

Seorang pemenang hanyalah seorang pecundang (pejuang) yang mencoba sekali lagi“.

Saya butuh satu angka lagi!!!

Menafkahi orang tua (Ayah dan Ibu)

rang tua tidak takut miskin memberi nafkah pada anaknya saat membesarkan mereka.
Tapi tidak sedikit anak sering takut kekurangan saat menanggung orang tuanya di masa tuanya.

Lihat diri kita saat ini, sehebat apapun, suksespun setinggi langit, tapi tanpa doa restu orang tua yang membesarkan kita maka tidak akan ada ketenangan, keberkahan dan kebahagiaan dalam hidup.

Uang bisa dicari, ilmu bisa digali, jabatan bisa kita raih, tapi kesempatan untuk mengasihi orang tua takkan terulang kembali.

Satu Ibu, bisa merawat tujuh anaknya, tetapi tujuh orang anak belum tentu bisa membahagiakan satu orang Ibu.

Satu Ayah, bisa menghidupi tujuh anaknya, tetapi tujuh orang anak belum tentu dapat menghidupi satu orang Ayah.

Sesekali tengoklah orang tuamu, tatap wajahnya ketika ia terlelap tidur, lihat kerutan di wajahnya, lihat rambutnya yang kita mulai memutih, lihat badannya yang dulu tegap kini mulai membungkuk, semua telah berubah termakan waktu tapi tidak dengan kasih sayangnya…

Sudahkan kita membuatnya bahagia hari ini?
Sudahkan kita membuatnya tersenyum hari ini?

Tidak akan ada jasa yang mampu kita balas, tidak akan ada kebaikan yang mampu kita balas, semua begitu banyak dan begitu tulus.

Hadiahkanlah kebahagiaan untuk kedua orang tua kami atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang telah mereka berikan.

Perlakukan orang tuamu dengan penuh hormat, maka niscaya Tuhan Allah akan membalas dengan melimpahkan rezeki yang berlimpah dan semakin berkah. Amin amin amin.