Kupu-kupu di atas mata air

Dalam kehidupan NYATA kadang orang suka mempermasalahkan hal yang KECIL dan tidak PENTING, sehingga akhirnya merusak NILAI yang BESAR.

Persahabatan yang INDAH selama puluhan tahun BERUBAH menjadi permusuhan yang HEBAT, karena SEPATAH kata PEDAS yang tidak DISENGAJA.

Keluarga yang RUKUN dan HARMONIS pun bisa HANCUR hanya karena perdebatan KECIL yang tidak PENTING.

Yang REMEH kerap dipermasalahkan, tetapi yang lebih penting dan berharga LUPA dan TERABAIKAN.

Seribu KEBAIKAN sering tidak BERARTI, tapi setitik kekurangan diingat seumur hidup.

Mari belajar MENERIMA kekurangan apapun yang ada dalam kehidupan ini.

Bukankah tak ada yang SEMPURNA didunia ini?

SEHATI bukan karena MEMBERI, tetapi sehati karena saling MEMAHAMI.
BETAH bukan karena MEWAH, tetapi betah karena saling MENGALAH.

BERSAMA bukan karena HARTA DUNIA, tetapi bersama karena SALING MENGISI.

Kalau ingin memelihara kupu-kupu, jangan tangkap kupu-kupunya, karena pasti ia akan terbang.

Tetapi tanamlah bunga,​ maka kupu-kupu akan datang dengan sendirinya dan membentangkan sayap-sayapnya yang indah.
Bahkan bukan hanya kupu-kupu yang datang, tetapi kawanan yang lain (lebah, capung, dll) juga datang menambah warna-warni dari keindahan.

Sama halnya dalam kehidupan di dunia ini…

​Ketika ingin kebahagiaan​ dan berkah, tanam saja kebaikan demi kebaikan, kebajikan demi kebajikan.

Maka kebahagiaan dan berkah akan datang berlimpah, bukan hanya satu, tetapi seribu seperti hujan dan seterusnya​.

Jangan pernah lelah untuk berbuat baik.

Saling pengertian dan kalau ada kesalahan saling memaafkan niscaya hidup ini akan selalu damai dan bahagia.